Berita Website- Yajuj Majuj dalam agama Islam dicontohkan sebagai sebuah ras atau bangsa yang akan memunculkan kekacauan di dunia.

Kemudian, munculnya yajuj dan majuj juga disebut sebagai salah satu tanda Kiamat. Tak hanya dalam Islam, Yajuj Majuj juga dikisahkan oleh agama lain.

Dalam kisahnya di Alquran, tepatnya pada surat Al Kahfi, diceritakan saat itu Raja Zulkarnain (Dzul Qarnain) dalam perjalanannya sampai di antara dua gunung.

Zulkarnain bertemu dengan kaum yang mengadukan tentang bahaya dari Yajuj Majuj. Akhirnya, Zulkarnain pun membangun tembok raksasa untuk mengurung mereka, agar tidak bisa membuat kekacauan.

Sosok Perusak dan Penghacur

Untuk diketahui Yajuj dan Majuj  merupakan dua suku yang akan muncul pada akhir zaman. Mereka dikisahkan memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di muka bumi.

Dan mereka akan berperang melawan Nabi Isa beserta pasukannya di bukit Thursina. Kemunculan suku ini merupakan salah satu tanda besar kiamat berdasarkan keyakinan umat Islam.

Kisah tentang kaum ini terdapat dalam ajaran agama Yahudi, ajaran agama Islam, dan Kitab Kejadian umat Kristen.

Yajuj dan Majuj juga muncul dalam banyak mitologi dan cerita rakyat di banyak negara, antara lain legenda rakyat Britania Raya dan Irlandia.

Yajuj dan Majuj berasal dari bahasa Arab. Ya’juj yang berakar kata “ujaaj” (أُجَاجٌ) yang berarti mengering kemudian mengeras.

Dan satu lagi dari kata “al ajj” (الْأَجُّ) yang artinya ketika musuh datang dengan cepat sekali, sedangkan Ma`juj berasal dari kata “maaja” (مَاجَ) yang berarti goncang.

Sementara itu, menurut Abu Hatim, ma’juj berasal dari maaja, yaitu kekacauan. ma’juj berasal dari mu’juj, yaitu malaja.

Tetapi, menurut pendapat yang sahih, Ya’juj dan Ma’juj bukan isim musytaq, melainkan isim ‘Ajam dan Laqab (julukan). Setiap dari akar kata ini memiliki kesesuaian dengan sifat kaum Ya`juj dan Ma`juj tersebut.

Para ulama mengungkapkan memiliki arti mengering dan mengeras secara natural dan ketika mereka datang dengan cepat serta tergesa-gesa, menyebabkan goncang kemudian tidak ada orang yang sanggup menghadapi mereka, maka harus lari dari mereka.

Sifat Yajuj Majuj dikatakan sangat keras, kasar, biadab, sombong, gigih, senang berperang, merampok, membunuh, merusak, memperkosa korbannya dan mereka tidak menyukai umat (bangsa) selain mereka sendiri.

Kesombongan mereka digambarkan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad, ketika mereka telah berhasil membunuh seluruh penduduk bumi, maka mereka melemparkan anak panah dan tombak ke atas awan.

Selanjutnya, Yajuj Mjuj beranggapan bahwa mereka telah berhasil membunuh penduduk langit (para malaikat), karena anak panah dan tombak mereka kembali dengan berlumuran darah.

Yajuj dan Majuj adalah dua bangsa yang sangat besar jumlahnya, perbandingannya adalah 1: 999, antara manusia umumnya dengan Ya’juj dan Ma’juj. Mereka disebutkan sebagai mayoritas penghuni neraka.

Dan kedua suku ini disebutkan telah ada dekat pada masa Nabi Musa berdakwah. Abdullah bin ‘Amr berkata bahwa salah seorang dari mereka tidak akan mati kecuali ia telah memiliki keturunan sejumlah seribu atau lebih.

Meskipun mereka dari jenis manusia, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia pada umumnya.

Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar, sehingga ketika mereka turun dari gunung seakan-akan seperti air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan sifat-sifat lain.

Tertulis Dalam Alquran

Dalam Surah Al-Kahf bahwa Raja Zulkarnain, dalam sebuah perjalanannya sampai disuatu tempat di antara dua gunung. Dia menemukan suatu kaum yang tidak dikenali bahasanya.

Kaum itu mengadukan kepadanya bahwa ada bahaya mengancam mereka yaitu dari Yajuj dan Majuj dan mereka meminta untuk membangun tembok yang dapat melindungi mereka dari kejahatan Yajuj dan Majuj. Lalu Zulkarnain memenuhi permintaan mereka.

Melansir Alquran Ya’juj dan Ma’juj diisolasi di antara dua gunung oleh pasukan Dzul Qarnain beserta kaum yang terpencil yang meminta bantuan kepadanya.

Masyarakat meminta Dzul Qarnain untuk membuat dinding pembatas, agar kedua suku tersebut tidak keluar dan membuat kekacauan kembali, namun pada akhirnya mereka akan berhasil keluar dari dinding pembatas itu.

Yajuj dan Majuj sering mengganggu, menyerbu, membunuh, suku-suku lain. Mereka pembuat onar dan sering menghancurkan suatu daerah.

Masyarakat mengadukan kelakuan suku Yajuj dan Majuj kepada Zulkarnain. Zulkarnain kemudian menggiring (mengusir) mereka ke sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok dan pintu besi. Menjelang kiamat nanti, pintu gerbang itu akan berhasil dijebol oleh mereka, kemudian mereka keluar dan membuat onar dunia, sampai mereka bertemu dengan Nabi Isa Al Masih beserta umatnya.

Saat pada masanya, Suku Yajuj dan Majuj akan berhasil menghancurkan dinding besi pembatas yang telah dibangun oleh Zulkarnain, mereka akan turun dari pegunungan dengan cepat dan tergesa-gesa, mereka sudah tidak sabar untuk membuat kerusakan dimuka bumi.

Disebutkan pula bahwa (mereka) orang-orang yang cepat dalam berjalan guna membuat kerusakan.

Ketika mereka berhasil mencapai Danau Tabriyah, Palestina, mereka akan meminum sampai habis air danau tersebut, karena banyaknya populasi mereka, sehingga orang terakhir yang berhasil mencapai danau itu akan berkata, “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.”

Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an disebutkan bahwa Allah SWT memberitahukan kepada Isa akan keluarnya Yajuj dan Majuj yang tidak ada seorang pun mampu memerangi mereka.

Dan Allah SWT memerintahkan Isa untuk menjauhkan kaum mukminin dari jalan yang ditempuh Ya’juj dan Ma’juj seraya berfirman: “Kumpulkan hamba-hamba-Ku ke gunung Ath-Thur.” Pada akhirnya mereka tewas setelah Isa memohon pertolongan kepada Allah SWT melalui ulat-ulat yang menyerang semua leher kedua suku tersebut.

Benteng Yajuj Majuj Ditemukan di Indonesia

Belum lama ini para ilmuwan menemukan sebuah tembok besar misterius sepanjang 110 kilometer yang berdiri kokoh di bawah laut di bagian utara pulau Papua, yang dikenal dengan Tembok Jayapura (Tembok Jayapura).

Bahkan warganet digegerkan dengan penemuan seorang ilmuwan di bagian utara Pulau Papua di dasar laut mirip tembok raksasa sepanjang 110 kilometer, lebar 2700 meter, dan tinggi 1860 meter.

Melansir beberapa sumber, tembok raksasa ini ditemukan secara tidak sengaja oleh para peneliti keindahan bawah laut Pulau Papua pada Jumat, 19 Mei 2023.

Saat menyelam ke dasar lautan, para peneliti terkejut melihat tembok raksasa yang memiliki ketinggian dua kali lipat dari gedung tertinggi di bunia, Burj Khalifa di Dubai.

Penemuan itu sampai sekarang menjadi misteri di kalangan para ilmuan. Karena, tembok raksasa itu belum diketahui sejak kapan berdiri di bawah laut dan siapa yang membangunnya.

Perbedaan pendapat antar ilmuan pun terjadi. Karena, tak ada satupun jejak atau petunjuk mengenai penjelasan berdirinya tembok raksasa tersebut.

Tetapi, ada juga beberapa ilmuan yang mengemukakan pendapatnya bahwa, di wilayah Papua dulunya terdapat pemukiman atau istana yang dihuni oleh orang-orang raksasa atau orang-orang yang merusak alam serta memakan manusia.

Objek menyerupai tembok raksasa itu awalnya terlihat dari Google Maps. Namun anehnya, selang beberapa saat kemudian gambar tembok besar yang terlihat di google maps tersebut hilang secara misterius.

 

 

 

Bagikan:

Berita Website

Aktual dan Faktual

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *