
Berita Website- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah mengakui bahwa beberapa waktu terakhir ini harga telur dan daging ayam naik. Ia menjelaskan bahwa, jika stok telur maupun daging ayam kini semakin kurang maka otomatis harganya pun akan naik. Dikarenakan pemerintah tidak memiliki stok yang cukup untuk mengintervensi harga yang terbentuk di pasar. Belum lagi kenaikan harga ini biasanya terjadi saat perayaan hari-hari besar di mana konsumsi masyarakat cenderung lebih meningkat.
“Kenapa hari-hari ini ayam dan telur mahal karena ayam hari ini bertelur, jualnya besok. Sedangkan kita tidak punya stok” ungkap Mendag Zulhas.
“Ayam hari ini dipotong, jualnya hari ini. Kalau kurang, ya harga naik. Kalau permintaanya turun harganya turun karena kita enggak punya cadangan pangan” Lanjutnya.
Dengan ini Zulhas berharap Badan Pangan Nasional dapat membuat cadangan stok bahan pangan menjadi lebih aman untuk menghadapi momen saat konsumsi masyarakat meningkat.
Sedangkan Menurut Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan, bahwa ketersediaan bahan pangan ke depan memiliki tantangan dari sisi demografis maupun geografis. Jadi pertumbuhan jumlah penduduk membutuhkan lebih banyak bahan makanan. Namun di sisi lain, krisis iklim juga berdampak buruk terhadap produktivitas pertanian.
Kini salah satu upaya yang mungkin dapat dilakukan, ialah dengan menjaga inflasi pada sektor pangan khususnya volatile food. Dengan itu, maka Bapanas bersama kementerian dan lembaga terkait serta seluruh stakeholder pangan akan mampu mengurai satu per satu tantangan pangan tersebut. (Dari Berbagai Sumber/Nita)