Berita Website- Sebelumnya Jakarta berada di posisi 26 dengan peringkat kualitas kota udara dan polusi terburuk di dunia. Bahkan Jakarta pernah berada di posisi ketiga sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada pada indikator oranye dan merujuk pada kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Sedangkan indikator merah merujuk pada kualitas udara yang tidak sehat dibandingkan dengan kota lainnya di dunia, lalu ungu sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik dan kuning sedang. Menurut acuan IQAir, skor indeks pada rentang 0-50 artinya memiliki kualitas udara baik, sementara rentang 51-100 berarti kualitas udara sedang dan rentang 101-150 kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Namun menurut Yogi Ikhwan sebagai juru bicara Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta “Kualitas udara ibu kota relatif membaik saat libur Iduladha dan long weekend”.

Penurunan peringkat tersebut karena mobilitas kendaraan pribadi di Ibu Kota Jakarta relatif berkurang. “Kita bisa mempertahankan peringkat itu jika beralih menggunakan transportasi publik” ujar Yogi. Bahkan, kualitas udara di Jakarta pada Senin lalu menduduki posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus meningkatkan upaya pengurangan sumber polusi di Ibu Kota untuk menekan buruknya kualitas udara. (Dari Berbagai Sumber/Nita)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *