Berita Website – Oknum pegawai PT PLN kembali meresahkan masyarakat. Sindikat komplotan yang dipimpin oleh Subchan (08129312124) yang mengaku dari PLN Up 3 Bulungan Jakarta Selatan bersama Supri Agus (081219175268) beserta komplotannya mengintimidasi masyarakat, dengan melakukan aksi premanisme.

Singkat cerita, Subchan bersama komplotannya menakuti dan mengintimidasi salah satu pelanggan PLN berinsial FM dengan kode pelanggan 543100435913 di Jalan Muhasyim 1 Cilandak Barat Jakarta Selatan.

Di sinilah banyak kesalahan prosedur yang dilakukan oleh Subchan bersama oknum petugas PLN lainnya ke rumah pelanggan PLN pada Jumat (30/6/2023) siang.

Saat menagih tagihan yang jatuh tempo, Subchan tidak memakai seragam resmi PLN, tidak memakai id kartu pegawai PLN dan tidak membawa surat tagihan. Tentu saja, pelanggan bingung melihatnya, pegawai PLN ini asli atau preman atau debt collector.

Tetapi, Subchan bersama rekan pegawai PLN lainnya memaksa pelanggan untuk melunasi tagihan di tempat atau listrik PLN pasca bayar segera diputus.

“Oknum pegawai PLN itu mengaku dari PLN Pusat ngancem-ngancem gitu. Kayak mau memeras di rumah saya minta persenan. Parahnya saat menagih Subchan dan rekan PLN lainnya pada pakai kaos dan celana bolong. Tidak ada identitas pegawai PLN sama sekali. Surat tagihan kita juga nggak diserahkan. Hanya ngancem-ngancem putus listrik di rumah saya,” kata pelanggan PLN ditemui wartawan, di Jakarta, selasa (4/6/2023).

“Polisi saja kalau datang ke rumah orang itu bawa identitas dan bawa pak RT walaupun pakaian preman. Ini kok prosedur PLN kayak gini kayak debt collector dan preman pinjol,” keluhnya.

Pelanggan PLN ini kembali menegaskan kepada Subchan dan komplotannya siap membayar tagihan sore hari yaitu 2 jam kemudian karena dirinya habis pulang kerja. Tetapi Subchan tidak mau tahu memaksa pelanggan PLN membayar paling telat jam 1 siang, jika tidak dirinya akan memutus kabel listrik rumah saya sembarangan.

“Karena tidak saya tanggapi karena sikapnya karena preman pinjol, saya bilang jam 3 sore siap melunasi tagihan. Tetapi beberapa menit kemudian listrik rumah saya langsung diputus. Padahal baru tanggal 30 dan sudah ada denda. Jadi itu oknum preman PLN jangan panik jika pelanggan diperas tidak mau nurut,” kesal pelanggan PLN tersebut.

“Parahnya, si Subchan dan komplotannya memutus kabel listrik saya sembaragan. Kata tetangga saya itu bisa menyebabkan kebakaran. Karena memutus kabelnya seenak udelnya. Pas saya lihat, memang kabel listrik rumah saya diputus sembarangan,” kesal pelanggan.

Pelanggan PLN yang sering dizolimi oleh petugas PLN ini menepati janjinya membayar pada pukul 15.00 WIB beserta denda. Walaupun rumah dalam kondisi gelap. Janji si Subchan bahwa jika sudah bayar, kabel PLN cepat disambung kembali dalam waktu lima menit ternyata hanyalah hoax alias informasi bohong.

Petugas PLN yang menyambung kembali listrik pelanggan.

“Ini preman PLN kebanyakan hoax. Habis diputus kabel listrik saya dibiarin gitu aja. Langsung kabur sama teman-temannya enam orang. Saya WhatsApp berulang kali nggak dibales. Mungkin sudah puas jahatin orang,” ungkap pelanggan PLN.

Pelanggan PLN itu akhirnya menelpon call center 123. Walaupun pelayanannya sangat lambat, akhirnya pada telpon keempat baru direspon oleh petugas call center PLN 123.

“Nelpon 123 harus berulang kali. Petugas PLN baru datang jam 8 malam. Saya takutnya ini kabel listrik diputus sembarangan sama si Subchan ngasal takut terjadi kebakaran. Nggak diisolatip lagi. Kalau hujan pasti rumah tetangga saya kena percikan api dan timbul kebakaran,” jelas pelanggan PLN.

Hal senada juga dikatakan oleh petugas PLN yang menyambung kabel listrik rumah saya. Petugas penyambung kabel yang memakai seragam resmi PLN tersebut mengatakan bahwa Subchan sangat sembrono dalam memutus kabel listrik pelanggan. Menurutnya, hal ini bisa memicu terjadinya kebakaran hebat di lingkungan RT pelanggan.

“Subchan dan komplotannya mutusin kabel bisa terjadi kebakaran ini mas. Nyawa orang bisa meninggal,” ungkap petugas resmi PLN berseragam yang menolong pelanggan menyambung kembali kabel listrik rumah pelanggan.

Selain pemicu kebakaran, sebagai pelanggan saya juga mengalami kerugian dari padamnya listrik rumah saya. Yaitu, ikan arwana, kura-kura alligator dan burung beo saya semuanya mati saat mati lampu 4 jam lebih tersebut. Total kerugian yang saya alami yaitu di atas Rp10 juta.

“Bayar tagihannya murah. Kerugiannya banyak. Si Subchan dan teman-temannya oknum PLN langsung kabur nggak tanggung jawab,” tuturnya.

Selain Subchan, pegawai PLN lainnya yaitu Supri Agus juga dalam penagihan PLN melalui WhatsApp tidak ada etika atau memahami aturan resmi PLN. Karena dalam penagihan tidak pernah memakai seragam resmi PLN atau minimal ada kartu pegawai PLN yang membuktikan bahwa dirinya adalah benar karyawan PLN.

Sampai berita ini diturunkan, Dirut PLN hingga para petinggi PLN tidak ada yang bertanggung jawab kenapa anak buahnya bisa memutus kabel listrik seenak udelnya yang bisa menyebabkan kebakaran di rumah orang lain atau tetangga saya. Dan juga mengganti kerugian matinya hewan peliharaan saya yang mana harus menunggu 4-5 jam lamanya listrik hidup kembali.

Bagikan:

Berita Website

Aktual dan Faktual

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *