Berita Website- Sebagai kaum muslim banyak yang berbondong-bondong menyambut kepulangan jamaah haji. Dengan rasa penuh haru dan gembira lantaran orang tersebut dapat menyempurnakan Rukun Islam. Bahkan ada juga yang dengan niat mengunjungi rumah jamaah haji yang baru pulang untuk meminta didoakan segala kebaikan.

Mereka yang dipanggil oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan memenuhi panggilannya, maka Allah Ta’ala akan mengabulkan permintaannya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam:

الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ

“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji, dan orang yang berumrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, maka mereka pun memenuhinya. Dan mereka meminta kepada-Nya, maka Ia berikan kepada mereka (Ia kabulkan).” (HR Ibnu Majah dihasankan oleh Syekh Al Albani)

Maksud hadits tersebut ialah dengan syarat tidak berbuat maksiat ketika di Tanah Suci. Tentunya doa orang yang berhaji akan mustajab dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hal itu sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah. Ia berkata mendengar Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

“Siapa yang berhaji ke Kakbah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR Bukhari nomor 1521)

(Dari Berbagai Sumber/Nita)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *