Berita Website- Ternyata Peretas atau hacker China secara diam-diam mengakses akun email milik 25 organisasi penting di negara Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Bulan lalu perusahaan keamanan siber milik Google mengatakan, Bahwa pihaknya mencurigai peretas China. Didukung oleh negara yang telah membobol jaringan ratusan organisasi sektor publik dan swasta secara global dengan menggunakan lubang keamanan di alat keamanan email yang populer.
Awal tahun ini, hacker China yang didukung negara menargetkan infrastruktur penting AS. China dapat meletakkan dasar teknis untuk mengganggu komunikasi kritis antara AS dan Asia selama krisis masa depan berlangsung.
Bahkan AS telah mendeteksi pembobolan rekening pemerintah federal dengan cukup cepat dan berhasil mencegah pembobolan lebih lanjut. Meski begitu pihak China membantah dan menyebut laporan tersebut sebagai disinformasi. Dan mengatakan bahwa tuduhan itu dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari aktivitas dunia maya di AS.
“Tidak peduli lembaga mana yang mengeluarkan informasi ini itu tidak akan pernah mengubah fakta bahwa Amerika Serikat adalah kerajaan peretas terbesar di dunia yang paling banyak melakukan pencurian data di dunia maya” ujar juru bicara menlu China Wang Wenbin. (Dari Berbagai Sumber/Nita)