Berita Website – Penetrasi ponsel atau HP di Indonesia ternyata semakin meluas, bahkan melebihi populasi masyarakat Indonesia. Saking besarnya, Indonesia bahkan menjadi pasar ponsel terbesar keempat di dunia.
Menurut laporan Google, data terakhir Statista pada awal tahun 2023 menunjukkan ada 354 juta koneksi seluler yang aktif di Indonesia. Padahal, jumlah penduduk Indonesia pada pertengahan tahun ini sebesar 278 juta jiwa.
“Kalau kita bandingkan angka ini dengan total populasi negara Indonesia sebenarnya sudah lebih dari 100% atau 128%. Jadi banyak banget orang yang punya handphone lebih dari satu,” kata Tech Industry Lead Google Indonesia Stephanie Elizabeth pada awak media, Kamis (19/10/2023).
Stephanie mengatakan dengan populasi ponsel sebesar ini Indonesia menjadi pasar ponsel terbesar keempat di dunia, menyusul China, India, dan Amerika Serikat.
Jumlah pengguna ponsel di Indonesia juga diprediksi akan terus bertambah. Menurut proyeksi Statista, pengguna ponsel di Indonesia diprediksi meningkat tiga kali lipat dari tahun 2015 sampai tahun 2025.
Tren ponsel di Indonesia juga mulai mengalami pergeseran, dari yang sebelumnya mencari ponsel dengan harga paling murah kini mulai mengarah ke ponsel dengan fitur-fitur premium.
Stephanie mencontohkan, pencarian kata kunci ‘HP 5G’ di Google mengalami kenaikan 1,8 kali antara tahun 2021 dan tahun 2023. Begitu juga dengan kata kunci ‘kamera ultrawide’ yang bahkan menunjukkan kenaikan hingga 12 kali dalam periode yang sama.
“Kalau kita lihat dari pergerakan ini dapat kita simpulkan orang Indonesia itu sangat curious when it comes to product innovation dan mereka mencari,” jelas Stephanie.
Dalam kesempatan yang sama, tech reviewer Dedy Irvan dari channel YouTube JagatReview mengaku menemukan fenomena yang sama. Dedy mengatakan saat ini kontennya yang membahas ponsel harga Rp 1-2 jutaan kurang laku dibandingkan yang membahas ponsel dengan harga lebih mahal.
Dedy mencontohkan video terbarunya yang membahas ponsel dengan harga Rp 6,5 juta berhasil trending top 10 di YouTube. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, konten HP dengan harga di atas Rp 4 juta sepi penonton. Ia mengambil kesimpulan bahwa daya beli konsumen Indonesia sudah mulai naik kelas.
“Orang Indonesia itu sudah beda sekarang, mereka bukan cari yang paling murah tapi cari yang paling worth it buat mereka. Saya keluar duit sekian saya dapatnya harus banyak, nggak mau tanggung-tanggung,” kata Dedy. (Dari berbagai sumber/ Nia Dwi Lestari).