Berita Website – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) optimis target 1 juta guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) bisa segera tercapai di tahun 2024. Hal ini merupakan sebuah upaya untuk menuntaskan masalah kesejahteraan guru honorer di Indonesia.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani menyatakan meningkatkan kesejahteraan guru honorer menjadi program prioritas sejak tahun 2021. Meski begitu, gagasan targetnya muncul sejak tahun 2020.
“Saat ini pemerintah tengah berupaya agar seluruh rombongan belajar dan mata pelajaran di sekolah negeri diampu oleh guru ASN. Target rekrutmen guru ASN PPPK dari tahun 2020 adalah 1 juta guru, dan diharapkan hingga nanti tahun 2024, 1 juta guru honorer itu dapat terangkat (menjadi ASN) semua,” tutur Nunuk, Sabtu (11/11/2023).
Statistik Terbaru Pengangkatan Guru ASN PPPK
Disampaikan dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) berjudul “Praktik Baik Pengangkatan Guru Honorer menjadi ASN PPPK” pada Kamis, (9/11/2023) lalu, Nunuk menjelaskan statistik terkini dari pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK.
Hingga tahun 2023, guru honorer yang telah diangkat menjadi guru ASN PPPK berjumlah 544 ribu orang. Bahkan, saat ini proses seleksinya masih berlangsung di mana akan ada tambahan 296 ribu orang guru ASN PPPK yang baru.
“Dengan demikian, jumlah guru yang diangkat menjadi ASN PPPK nanti sudah mencapai lebih dari 800 ribu orang,” ungkapnya.
Dengan sisa target sebanyak 200 ribu guru ASN PPPK, Dirjen GTK terus berupaya melakukan koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga lainnya. Salah satu yang tengah diupayakan adalah perumusan kebijakan seleksi guru ASN PPPK agar dilakukan setiap tahun.
Kemendikbudristek juga terus mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai lembaga dan memastikan pelaksanaan seleksinya berjalan dengan baik. Tak hanya relasi dengan pihak luar, Kemendikbudristek juga memberikan pelatihan mandiri atau online menggunakan learning management system sebagai langkah penyiapan kompetensi guru.
Tips Lulus Seleksi ASN PPPK
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumba Timur, NTT, Umbu Ngadu Ndamu menyatakan bila dalam tiga tahun terakhir guru ASN PPPK di daerahnya berjumlah 1.230 orang. Tahun ini saja, daerahnya mendapat 532 formasi, sayangnya guru honorer yang lolos ke tahap seleksi administrasi hanya 264 orang.
Untuk itu, ia menyatakan perlu ada upaya yang lebih bahkan maksimal dari pemerintah daerah agar calon ASN PPPK bisa lolos ke tahap seleksi berikutnya. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah melakukan proses sosialisasi.
“Beberapa contoh upaya yang dilakukan sebagai pemerintah daerah, misalnya dinas pendidikan, melakukan sosialisasi kepada guru honorer tentang kelengkapan atau persyaratan menjadi guru ASN PPPK, serta memperjuangkan kesejahteraan guru honorer khususnya yang sudah mengabdi selama puluhan tahun,” kata Umbu.
Tak hanya pemerintah, Avisa Apvif Kusuma guru ASN PPPK 2021 dari SDN 3 Tekad Tanggamus, Lampung juga memberikan tips agar bisa lolos proses rekrutmen bagi peserta. Satu hal yang harus menjadi catatan adalah pastikan semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap dan akurat agar lolos tahap awal yakni administrasi.
Selanjutnya, peserta harus aktif selama proses rekrutmen. Seperti mencari informasi persyaratan, mempersiapkan diri secara mendalam saat menghadapi ujian, berdiskusi dengan rekan-rekan yang juga mengikuti rekrutmen dan mencari referensi yang relevan dengan jurusan.
Satu langkah yang tak kalah penting adalah tidak lupa untuk selalu berdoa. Karena usaha tanpa doa adalah satu hal yang sia-sia.
“Selain persiapan teknis, tidak lupa untuk selalu berdoa,” katanya.
Pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK adalah langkah yang dilakukan Kemendikbudristek untuk menuntaskan permasalahan guru honorer.
Salah satu dampak yang akan terlihat nyata adalah jaminan kesejahteraan ekonomi bagi guru dari gaji hingga tunjangan profesi.
Perubahan status tersebut akan memungkinkan lebih banyak guru mengikuti program-program peningkatan kompetensi dan sertifikasi. Maka dari itu, program ini disambut baik oleh para guru. (Dari berbagai sumber/ Nia Dwi Lestari).