Berita Website – Kementerian Kesehatan RI pada Kamis pagi (23/11/2023), melaporkan ada satu pasien cacar monyet atau Mpox yang meninggal saat menjalani isolasi di RS.

Adapun kasus meninggal tersebut bukan disebabkan oleh Mpox, tetapi karena penyakit penyerta yang diidap pasien.

“Tapi karena penyebab lain Ileus Obstruksi dan (Human Immunodeficiency Virus) HIV positif dengan viral load yang sangat rendah,” ucap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu.

“Pasien juga belum pernah mendapat ARV (anti retroviral),” sambungnya.

dr Maxi mengatakan, gejala terkait Mpox yang diidap pasien hanya berupa lesi. Selebihnya tak ditemukan gejala atau komplikasi yang disebabkan oleh infeksi Mpox.

Sampai saat ini, masih menunggu informasi yang lebih detail dari Kemenkes soal pasien tersebut.

Di samping itu, dr Maxi juga melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia sudah mencapai 57 kasus. Seluruh pasien merupakan pria di usia 25 hingga 50 tahun. Kebanyakan tertular melalui aktivitas hubungan seksual berisiko.

Lebih dari 20 orang sudah dinyatakan sembuh dan menyelesaikan isolasi di RS maupun mandiri.

“Saat kasus Mpox di Indonesia sudah mencapai 57 orang,” imbuh dr Maxi.

Sebaran kasus Mpox di Indonesia:

Provinsi DKI Jakarta

  • Jakarta Selatan: 19 kasus
  • Jakarta Barat: 10 kasus
  • Jakarta Timur: 5 kasus
  • Jakarta Utara: 4 kasus
  • Jakarta Pusat: 4 kasus

Provinsi Banten

  • Tangerang: 3 kasus
  • Kota Tangerang Selatan: 2 kasus
  • Kota Tangerang: 1 kasus

Provinsi Jawa Barat

  • Kota Bandung: 1 kasus
  • Kota Bekasi: 1 kasus
  • Kota Cirebon: 1 kasus
  • Kota Depok: 1 kasus
  • Kabupaten Cirebon: 1 kasus
  • Kabupaten Bogor: 1 kasus

Kepulauan Riau

  • Kota Batam: 1 kasus

Jawa Timur

  • Kota Madiun: 1 kasus
  • Kota Surabaya: 1 kasus

Gejala cacar monyet biasanya diawali nyeri kepala kemudian diikuti demam lebih dari 38 derajat celcius dan nyeri tenggorokan dan pembesaran kelenjar getah bening, diikuti munculnya ruam setelah satu atau tiga hari.

Penampakan ruam berupa ruam merah yang jumlahnya sedikit, tersebar secara regional, misalnya di area lengan, kemudian ada di area genital, tungkai dan lainnya.

Gejala ini berbeda dengan cacar air yang biasanya ditandai demam hingga 39 derajat celcius, lalu ruam yang muncul dalam satu waktu bisa bermanifestasi banyak sekali yaitu bisa berupa kemerahan, bintil, lenting, dan ini ada di berbagai fase.

Adapun ruam pada cacar air umumnya diikuti oleh rasa subjektif gatal. Angka kematian akibat penyakit ini sangat jarang terutama pada anak-anak. (Dari berbagai sumber/ Nia Dwi Lestari).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *