Berita Website — Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta pemerintah mengawasi ketat TikTok Shop apabila kembali beroperasi Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal HIPMI Anggawira menanggapi kabar soal TikTok yang mulai mencari mitra e-commerce lokal untuk bisa beroperasi kembali di Indonesia setelah ditutup sejak Oktober lalu.
Anggawira menilai kehadiran TikTok Shop sebenarnya bisa menjadi sesuatu yang positif untuk ekosistem berbisnis di ranah digital serta investasi asing apabila berjalan dengan tepat.
Dalam hal ini, suara pelaku usaha UMKM harus menjadi prioritas sehingga pemerintah harus mengawasi operasional dari TikTok Shop benar-benar sesuai dengan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
“Tapi di sisi lain, pemerintah perlu mengawasi dengan operasionalnya demi mencegah apa yang terjadi beberapa waktu lalu ketika para pengusaha UMKM serta pedagang Pasar Tanah Abang mengalami omzet yang menurut drastis. Hal ini terjadi akibat praktik predatory pricing yang diduga dilakukan di TikTok Shop,” ungkapnya dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Jumat (24/11) lalu.
Karenanya, ia berharap TikTok Shop benar-benar menunjukkan itikad baiknya dalam memisahkan konsep e-commerce dengan platform media sosialnya.
Jika TikTok Shop sulit membuat platform sendiri, maka untuk menciptakan ekosistem usaha yang baik di Indonesia sekaligus mendorong penguatan kolaborasi, langkah yang dapat dipilih adalah dengan bergabung bersama e-commerce yang sudah ada di Indonesia.
“Dengan ini maka TikTok Shop dapat mengikuti regulasi yang berlaku di Indonesia, menciptakan persaingan sehat di ranah e-commerce, dan dapat ikut dalam program memajukan UMKM Tanah Air,” ujarnya.
Kabar mengenai rencana dibukanya kembali TikTok Shop sebenarnya sudah beredar beberapa pekan lalu usai berita terkait CEO TikTok Shou Zi Chew menyeruak. Chew disebut ingin bertemu Presiden Joko Widodo untuk membahas nasib TikTok Shop pasca-penutupannya yang disebabkan resminya Permendag No. 31 Tahun 2023 yang melarang media sosial digabungkan dengan e-commerce.
Kemudian kabar TikTok Shop diwacanakan dibuka kembali menguat setelah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) mengungkap TikTok tengah menjalin pembicaraan dengan perusahaan-perusahaan e-commerce Indonesia terkait peluang kemitraan.
Teten menyebut TikTok telah berhubungan dengan lima perusahaan, termasuk unit e-commerce GoTo Tokopedia, Bukalapak.com, dan Blibli.
“Beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia telah berbicara dengan TikTok,” ujarnya kepada awak media dalam sebuah wawancara, Senin (13/11). (Dari berbagai sumber/ Nia Dwi Lestari).