Berita Website — Sejak beberapa waktu lalu, viral di media sosial tentang menyetok nasi matang di lemari es dan menghangatkannya kembali saat ingin disantap.

Apakah cara tersebut aman untuk kesehatan? Sebenarnya menyimpan nasi di lemari es itu sah-sah saja. Nasi bisa disimpan di lemari es dan dipanaskan kembali saat ingin dikonsumsi.

Hanya saja, Anda harus berhati-hati. Proses penyimpanan nasi yang salah akan menyebabkan keracunan. Nasi bisa lebih bermasalah dibandingkan sisa makanan lainnya karena mungkin mengandung bakteri yang disebut Bacillus cereus, yang bertahan dalam beberapa jenis proses memasak.

Bakteri ini sering menjadi penyebab keracunan makanan akibat nasi yang dipanaskan atau dimasak kembali.

Bukan pemanasan ulang yang menyebabkan masalah, tapi cara nasi disimpan sebelum dipanaskan kembali.

Keracunan makanan biasanya menyebabkan diare dan muntah serta dapat menyebabkan komplikasi parah pada orang dengan masalah kesehatan lainnya.

Jika masyarakat tidak mengikuti pedoman keamanan pangan dengan benar, bakteri dapat berkembang biak pada sisa nasi dan membuat orang sakit.

Namun, menangani makanan dengan benar dapat mencegah penyakit.

Gejala keracunan makanan

Jika Anda mengonsumsi nasi yang mengandung bakteri Bacillus cereus, Anda mungkin akan sakit dan mengalami muntah antara 30 menit hingga 6 jam setelahnya, atau diare 6 hingga 15 jam setelahnya.

Gejalanya relatif ringan dan biasanya berlangsung sekitar 24 jam.

Bagaimana menyimpan nasi di lemari es dengan aman?

Setiap langkah berikut akan memastikan bahwa nasi yang dipanaskan ulang memiliki risiko rendah membuat orang sakit:

1. Cuci tangan dengan baik

Selalu mencuci tangan dengan bersih sebelum menyiapkan dan memasak makanan.

Pisahkan peralatan yang pernah bersentuhan dengan produk hewani mentah.

2. Masak nasi dengan benar

Saat menanak nasi, pastikan suhunya tinggi. Sajikan nasi segera setelah dimasak.

3. Dinginkan sisa makanan dengan cepat

Untuk lebih mengurangi pertumbuhan bakteri, dinginkan makanan dengan cepat dengan:

Membagi makanan ke dalam wadah makanan yang dangkal dan menutupnya dengan rapat. Jangan biarkan nasi atau makanan panas apa pun didiamkan lebih dari 1 jam.

4. Simpan sisa makanan dengan benar

USDA merekomendasikan hanya menyimpan sisa makanan untuk jangka waktu tertentu:

Buang sisa nasi di lemari es setelah 3 hingga 4 hari. Buang sisa nasi di freezer setelah 3 hingga 4 bulan.

Simpan makanan pada suhu yang aman. Menurut USDA, suhu ruangan adalah 21 derajat Celcius, yang merupakan suhu ideal bagi bakteri untuk tumbuh. Bakteri tumbuh dengan cepat antara 4-60 derajat celcius.

Buang sisa makanan yang disimpan pada suhu kamar selama lebih dari 2 jam.

5. Pemanasan ulang

Saat memanaskan kembali nasi, pastikan seluruh nasi sudah panas.

Untuk sisa nasi di microwave:

Buka wadah penyimpanan dan buka tutupnya. Untuk setiap cangkir nasi, tambahkan 1-2 sendok makan air. Tutup kembali bagian atasnya agar nasi dapat dikukus kembali.

Masukkan ke dalam microwave dan panaskan selama 3-4 menit, atau sampai seluruhnya panas.

Pastikan suhu internal nasi berada pada 73 derajat celcius atau lebih tinggi. Jika tidak yakin, gunakan termometer makanan. Sajikan segera.

Meskipun viral, penting untuk tetap berhati-hati saat mencoba metode baru dalam memasak. Sebelum mengikuti tren memasak yang sedang viral, pastikan untuk memahami sepenuhnya dampak dan keamanannya. (Dari berbagai sumber/ Nia Dwi Lestari).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *