Berita Website – Mengikuti persaingan dari ChatGPT, Google tidak berhenti menggabungkan AI ke dalam produk dan layanannya.

Setelah peluncuran pesaing ChatGPT 4, Gemini, Google akan memperkenalkan fitur baru untuk Google Chrome yang memungkinkan pengguna membuat tema browser yang dipersonalisasi menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) generatif.

Fitur ini memungkinkan pengguna memilih subjek tema, seperti lanskap, makanan, atau hal lainnya, lalu pengguna perlu menyempurnakan tema dengan pilihan gaya, suasana hati, dan warna.

Ini adalah langkah signifikan dalam penyesuaian browser dan berjanji dalam meningkatkan pengalaman menjelajah ke tingkat yang lebih tinggi.

Perubahan yang dilakukan Google Chrome ini menunjukkan semakin besarnya peran AI dalam kehidupan digital.

Dengan memanfaatkan kekuatan AI generatif, Google Chrome tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna namun juga menampilkan potensi AI dalam menciptakan estetika digital yang unik dan dipersonalisasi.

Fitur ini saat ini tersedia dalam versi Canary dan akan di-porting ke versi Beta sebelum diluncurkan untuk versi stabil.

Faktanya, mungkin diperlukan waktu beberapa bulan sebelum masyarakat umum dapat merasakan fitur inovatif ini.

Fitur serupa lainnya, “Bantu Saya Menulis” sedang dalam pengerjaan dan akan segera menjadi bagian dari versi stabil Google Chrome.

Google terus menghadirkan fitur baru dan beberapa perbaikan bug untuk Google Chrome.

Baru-baru ini, browser menerima kemampuan untuk melihat konsumsi Memori untuk setiap tab.

WebGPU baru di Chrome meningkatkan Performa, Keamanan, dan AI Chrome.

Untuk versi Android, perbaikan masalah scrolling besar sedang dilakukan, dan pengguna Android 14 dapat menikmati pengalaman baru.

Baru-baru ini, Google menghadirkan Gemini, yang dibangun dari awal untuk menjadi multimodal, sehingga dapat menggeneralisasi dan memahami berbagai jenis informasi – teks, gambar, audio, video, dan kode – pada saat yang bersamaan.

Perusahaan mengklaim jika hal ini memungkinkannya mengurai nuansa dengan lebih baik dan membuatnya lebih baik dalam menjawab pertanyaan terkait topik rumit. (Dari berbagai sumber/ Nia Dwi Lestari).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *