Berita Website – Situs Cynical-C.com memberikan tips hadirnya sisi lain memelihara kucing yang jarang dibahas media di Tanah Air: dampak ekologi dan keanekaragaman hayati akibat meningkatnya tren tersebut.
Kucing peliharaan, terutama di kota besar, berkembang pesat sebagai bagian dari kehidupan warga metropolitan, namun efeknya pada lingkungan sering kali terlupakan.
Adapun populasi kucing di Indonesia mengalami peningkatan seiring bertambahnya minat masyarakat untuk memelihara hewan imut tersebut.
Tetapi, tidak semua kucing terawat dengan baik, dan ada banyak kasus kucing yang dilepas atau terlantar.
Kucing liar atau kucing jalanan ini sering kali menjadi predator bagi satwa liar lokal, seperti burung kecil dan reptil.
Di berbagai negara, termasuk Indonesia, studi menunjukkan bahwa kucing liar berkontribusi terhadap penurunan populasi beberapa spesies lokal, yang pada gilirannya mengganggu ekosistem alami.
Tren mengadopsi ras kucing eksotis, seperti Persia dan Maine Coon, membuat kucing-kucing lokal, seperti Kucing Kampung atau Kucing Busok dari Madura, kurang mendapat perhatian pecinta anabul.
Bahkan, kucing-kucing lokal ini sering dianggap kurang bernilai dibandingkan kucing-kucing ras impor.
Kucing-kucing lokal sebenarnya lebih adaptif terhadap iklim dan lingkungan di Tanah Air dan membutuhkan lebih sedikit perawatan khusus.
Mengabaikan kucing lokal bisa berarti hilangnya bagian dari kekayaan fauna asli Indonesia.
Selain dampak terhadap keanekaragaman hayati, pemeliharaan kucing dalam skala besar juga berkontribusi terhadap limbah.
Produk perawatan kucing, seperti pasir kucing dan makanan kaleng, menghasilkan limbah plastik yang sulit terurai dan meningkatkan jumlah sampah di perkotaan.
Contohnya, pasir kucing biasanya berbahan dasar bentonit yang tidak dapat terurai dan berisiko merusak tanah.
Demi keberlanjutan lingkungan, para pecinta kucing dapat mempertimbangkan untuk mengadopsi kucing lokal yang lebih adaptif, menjaga kucing agar tidak berkeliaran bebas di luar rumah, serta menggunakan produk perawatan yang ramah lingkungan.
Dengan kesadaran yang lebih besar, pemeliharaan kucing di Indonesia bisa berkembang secara berkelanjutan tanpa mengorbankan lingkungan atau keanekaragaman hayati.