Berita Website- Abemaciclib telah mendapatkan persetujuan dari BPOM untuk pasien kanker payudara stadium awal. Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin) TB Djumhana Atmakusuma membenarkan hal itu. Dengan izin dari BPOM, maka dokter sekarang boleh meresepkan obat tersebut untuk penyandang kanker stadium awal dengan HR+ HER2-. Tentu hal ini menjadi harapan baru bagi penyandang kanker payudara. Dengan terapi ini dan menggunakan obat tersebut maka diharapkan pasien akan tetap bisa berobat di dalam negeri. Dengan terapi tersebut berharap kekambuhan dari sel kanker akan lebih kecil. Kalau pun kambuh bisa dalam hitungan tahun.

Ahli hematologi lainnya Prof Dr dr Ary Harryanto Sp.PD-KHOM menuturkan jika kanker diterapi dengan benar maka pengobatannya tidak perlu ke luar negeri. Sejauh ini menurut pengalamannya pasien kanker yang meninggal karena metastase atau penyebaran itu sebesar 35 persen saja. Untuk itu dalam pengobatan kanker harus holistik, Artinya harus dilihat secara keseluruhan baik kondisi stadiumnya. Fungsi organ, hingga penyakit lain yang diderita.

Menurut COO ZP Therapeutics Aylie Wijaya, ini baru pertama kali BPOM menyetujui obat untuk stadium awal kanker payudara. Terutama untuk yang jenis HR+ HER2-.

“Kami berharap dengan ini bisa memberikan pilihan terapi oleh dokter di Indonesia untuk pasien yang lebih luas,” ucapnya.

Diketahui, Abemaciclib merupakan pengobatan bertarget yang dikenal sebagai penghambat Cyclin-dependent kinase (CDK)4/6. Abemaciclib ialah tablet oral non-kemoterapi. Abemaciclib bekerja di dalam sel untuk memblokir aktivitas CDK4/6 dan membantu menghentikan pertumbuhan sel kanker, sehingga pada akhirnya sel kanker akan mati (berdasarkan studi praklinis). CDK 4/6 diaktifkan dengan mengikat Dcyclins. Pada sel kanker payudara dengan estrogen receptor positive(ER+), cyclin D1 dan CDK4/6 mendorong fosforilasi protein retinoblastoma (Rb), perkembangan siklus sel, dan proliferasi sel. HR sendiri merupakan singkatan dari reseptor hormon. HR+ berarti sel tumor memiliki reseptor untuk hormon estrogen atau progesteron, yang dapat mendorong pertumbuhan tumor HR+. HER2 adalah singkatan dari reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia2. HER2+ berarti sel tumor memproduksi protein yang disebut HER2/neu dalam kadar tinggi, yang telah terbukti terkait dengan jenis kanker payudara agresif tertentu. (Dari Berbagai Sumber/Nita)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *